Nyasar di Taiwan
Well,
sebelumnya maap2 banget ye baru bisa sempet ngisi blog lagi. Kebetulan ada
cerita yang buat tanganku gatel banget pengen nulis :’D. Sebelumnya, berdasarkan hasil vote di
snapgram, 90 % menyatakan bahwa saya have to share this horrible experience
wkwkw. Sebenernya gak horrible banget si biasa aja wwkwkw.
Jadi,
pada minggu lalu aku ikut kegiatan conference. Kegiatannya diadakan di National
Museum of Marine Sciences and Technology di Kota Keelung, Taiwan. Well, kota
ini tu menurutku kayak Bekasi lah. Taipei itu Jakartanya. Yaa dari Taipei
perjalanan sekitar 2 jam an naik kereta.
Sebelumnya,
dihari pertama sampai Taipei itu jam 12 malam. Jadi, nge-gembellah aku seperti
biasanya di bandara wkwkw. Ya, sebagai ex. Undergraduate student dan insya
Allah calon student lagi (Aamiin), itu memang biasa ku lakukan. Alasannya,
pertama, Ini merupakan salah satu metode penghematan. Taulah kan ya kita
student kalau pergi2 tu ala2 backpacker. Harus prihatinlah pokoknya. Nanti kalau
di masa depan udah jadi bos, barulah yaaaa…………….….ehhhhhh maksudnya tetep
prihatin, wkwkw.
Setelah
pagi hari tiba dan solat shubuh di sudut2 bandara, aku langsung ambil tiket
kereta ke Taipei. Lumayan setengah hari sightseeing Taipei. Nyicil jalan2 jika
hari terakhir mungkin tidak sempat. Selama aku berada di Taipei, semuanya oke2
aja. Aku tidak tersesat, alhamdulillah. FYI, almost people in Taipei, they can
speak English dan in Taipei, you can access free wifi everywhere. Tapi memang
sih, wifinya agak lemot2 gitu. Tapi, yaaa lumayan buat seorang student, eh
calon student (Aamiin) yang nggak beli kartu sim buat internet access wkwwkw.
Sebab
keesokan harinya adalah waktu conference, bersegeralah ku menuju stasiun kereta
untuk menuju ke New Taipei City, Taiwan, daerah di mana ku menginap. Conferencenya
sebenarnya di Kota Keelung bukan di New Taipei City. Tetapi, berdasarkan
informasi dari Agoda bahwa New Taipei City and Keelung quite near, so I booked
hostel in New Taipei City. Sebenarnya ya, ada sih hotel yang di provide sama
panitia conference. Dapat transportasi gratis lagi dari hotel to the conference
venue. Tetapi, yaaa seperti biasaaa harga hotelnya selangit. As a calon
students, eman2 booking hotel mahal. Nah, akhirnya ku cari2 hostel yang paling
near dengan conference venue. From Agoda, I couldn’t find any hostels in
Keelung haha. Akhirnya, ku pilih opsi yang paling near. Eh keluarnya di New Taipei
City, it will take 30 minutes with train from Keelung City. For me, 30 minutes,
it’s okay. Paling ya kayak dari Pantai Marina Semarang ke Undip Tembalang
wkwkw. Jadi, akhirnya aku book lah hostel di New Taipei City. Tepatnya di daerah
Ruifang Station, Jiufen District. Aku sengaja pilih hostel yang dekat stasiun
biar mudah akses transportnya.
“FYI,
many ways to go to Keelung or New Taipei City. One way is you can take bus /
MRT from Taipei Main Station. Jadi, Taipei Main Station itu stasiun pusatnya
Taipei. Luasss banget stasiunnya. Nah, jadi untuk system transportasi di
Taipei, bisa dilacak menggunakan google maps. Nah itu jelas banget ya, kamu
tinggal ketik mau ke mana dan pada jam berapa. Nah, nanti keluar banyak
options. Okay, jadi sore ini I will go to New Taipei City. “
Suasana Taipei Main Station
Suasana Kereta Rute Taipei
Main Station to Ruifang Station
Jadi,
pada sore itu (menjelang magrib lah ya udah mau gelap), sampailah aku di
Ruifang Station. Kedatanganku disambut hujan dan dingin yang menusuk wkwkw.
Terus aku seperti biasa, bertanya ke petugas stasiun mengenai lokasi hostelku.
Dari saat aku mulai turun dari kereta dan mau nanya ke beberapa petugas, sudah
mulai terasa tu bahwa hanya beberapa saja (a few bahkan) yang bisa berbahasa
Inggris. Yang lumayan bisa Bahasa Inggris yang cici cici di information
centernya. Okay, ternyata hostel aku bener2 very near dari stasiun. Sampai di
hostel, aku bertemu dengan orang Jepang, namanya miss Toshi. Dia tu, padahal
hanya tamu hostel tapi baiiiiikkkkk bangetttt2 kebangetan! Mulai dari aku datang,
dia bantu aku ngangkatin barang2ku. Padahal dia bukan staff. Dia juga sering
bantu nyapu2 dan ngepel2 hostel. Padahal dia tamu lohh. Aku aja bingung, ini
orang baik banget. FYI, memang orang Jepang pada umunya very helpful. Jadi ku
suka Jepang.
Suasana Jalan di dekat Hostel
Bersama Miss Toshi
Keesokan
harinya, ku bangun very early morning as always. Pokoknya aku gaboleh datang telat
ke conference. Jadi, ku plan baanget tu jam 6.30 AM at least, aku harus udah cawww
dari hostel. Sebelumnya, tak lupa ku screen shoot dulu rute bus dan train. I
plan to take breakfast first in 7 eleven. So, I will move to Keelung in 7 AM.
Then, I search some optional transportations that I can take. Then, aku
memutuskan untuk naik kereta saja. Berharap ada petugas yang mengarahkan juga
biar aku tidak salah ambil kereta. Kemudian, setelah selesai sarapan di 7
eleven, aku pergi ke Ruifang Station untuk ambil train. Peta google maps yang
sudah aku screenshot tadi, aku tunjukkan ke mbak2 yang mau naik kereta juga.
Tadinya, aku ingin bertanya ke petugas yang di information center kemarin,
tetapi whattt?? Ternyata kantornya buka jam 8.30 AM. So, aku akan telatlah kalau
nunggu buka. Kemudian, aku bertanya ke beberapa orang. Tapi mereka semua
bingung screen shoot ku. Ku juga bingung ik, kenapa mereka gak bisa ngerti isi
sreen shoot ku. Akhirnya, aku yang serba bingung, takut nyasar ke negeri antah
berantah, ku keluarlah dari stasiun kereta ke halte bus. Kata google maps si
ada bus nomor 788 yang bisa nganter aku ke Badouzi (near National Museum of
Marine Sciences and Technology). Ku tanyalah ke beberapa orang yang ada di
stasiun. Seperti biasa, ku tunjukkan sreen shoot nya. Tapi, mereka malah
ngomong gak jelas ke aku. Pake Bahasa Mandarin. Mana gw ngarti buuu wkwkwkw :’D
Suasana
Ruifang Station ketika Hujan
Akhirnya,
ruwet dah pikiran. Ku balik lagi ke 7 eleven. Ku pikir ku harus beli kartu sim
untuk mendapatkan akses internet, karena di Keelung tidak seperti Taipei.
Terlebih, mungkin nanti gw tersesat di tengah hutan gituu jadi masih bisa akses
google maps. LOL. Sampai di 7 eleven, mas2 nya juga ngomong ga jelas gitu pake Bahasa
Mandarin. Ku bilang English please!, dia mukanya malah kayak mau nangis wkwkw.
Akhirnya dia panggillah temennya si mbak2 yang menurut dia bisa Bahasa Inggris.
Terus kan ku bilang,
Me
: Miss, I want to buy sim card for Internet Acsess.
Mbak2
: Oh, you want to buy card ?
Me
: Yes
Mbak2
: This is card
(Btw
dia ngasih kartu apaaan gitu aku gak paham, yang jelas bukan sim card, duhh mau
nangis rasanyaaa wkwkw. Sebenernya mau minta bantuin koko (staff) di hostel,
tapi yee dia aje belum bangun elah.)
Me
: No no. (Terus aku buka HP aku, ku tunjukin tu sim card. Barulah mbaknya
ngerti).
Me
: I want sim card only for Internet. Not for SMS or telephone.
Mbak2
: Internet what??
(Ampun
deh mbak, aku angkat tangan deh, internet aja bingung wkwkw). Terus akhirnya
dia utak atik HP nya buka google translate.
Mbak2
: Ooo Internet (sambil nunjukin tulisan cina gitu yang aku ga paham wkwkw).
Sekarang
ku baru ngerti kalau mereka ngertinya dalam Bahasa cina.
Akhirnya
ku belilah tu sim card. Setelah kartunya dimasukkan oleh mbaknya, internetnya
belum aktif. Kata dia, kartu bisa digunakan setelah 2 jam kemudian. Whatttt???
So, I should wait until 2 hours. Haha
Maksud
aku membeli sim card itu kan biar aku bisa langsung akses internet. Tapi, ternyata
bisanya 2 jam lagi haha. Akhirnya aku nekat aja tu naik bus. Sebelumnya aku
minta mbak2 di 7 elevennya nulis tulisan Badouzi pake huruf cina biar orang
bisa ngerti ke mana tujuanku. Selain itu, aku juga minta dikasih tu nomor bus
nya biar ga salah. Kemudian, aku menunggu kembali di halte bus yang berada di
depan Ruifang Station.
1
jam berlalu dan bus yang ku tunggu tak kunjung muncul. Akhirnya, nekatlah aku
naik bus yang sesuai dengan google maps katakan, dalam screenshot sebelumnya.
Salahnya aku, aku lupa ngasih kertas ke supir yang tulisan Badouzi dalam Bahasa
cina itu. Pokoknya aku percayaaa aja sama google maps. Akhirnya busnya tu kan
jalan. Agak deg-degan si, udah ada firasat kalo mungkin aku salah ambil bus.
Soalnya berdasarkan google maps (screen shoot), misalnya pada menit ke 15 itu,
harusnya aku sudah ngelewati stasiun ini. Tapi perasaan dari tadi gak ada yang
ngomomg stasiun itu. FYI, di dalam bus nya NO ENGLISH VERSION, OMG!!! Haha. Akhirnya,
ku kasih tu tulisan cina yang ditulis mbak2 7 eleven ke supirnya. Terus dia
bilang gini, “Oooo. PA-THO-CE.??” Terus aku geleng2, karena menurutku tu
perasaan aku mau ke BA-DOU-ZI bukan PA-THO-CE. Terus supirnya bingung, akupun
juga bingung :’D. Akhirnya ku pasrah ajalah ni bus akhirnya di mana wkwkw. Terus
ku berdoa, ya Allah gimana ini nasib hamba. Tolong hamba ya Ya Allah. wwkwkw. Mana
aku ga ada internet akses lagi. Masih harus nunggu 2 jam sim card aktif.
Akhirnya ku duduukk aja diem di dalam bus. Mboh ke negeri mana ini busnya
berlabuh wkwkw.
Setelah
beberapa pemberhentian, tiba2 ada mbak2 yang naik. Terus dia duduk di
sebelahku. Dia supel gitu orangnya. Ehh dia bisa Bahasa Inggris. Terus ditanya
aku berasal dari mana. Ku bilang aja aku dari Indonesia. Ehhh dia jawab pake Bahasa
Jowo. OMG ini mbaknya orang Indonesia!!!! Alhamdulillah ya Allah, ada yang
ngerti apa mau ku wkwkw. Terus, akhirnya aku dicariin bus yang ke arah conference
venuenya. Ternyata tu, menurut dia, BA-DOU-ZI (daerah yang mau ku tuju), dalam Bahasa
Mandarin, bacanya tu (PA-THO-CHE). Alamaakkk beda niaannn haha. Dan ku juga
bertanya sama dia kenapa petunjuk di google maps malah membuatku nyasar.
Ternyata tu, sometimes di google maps, dia tidak terlalu perhatikan operational
hoursnya. Dia contohin, coba kamu ketik cara pulang dari Keelung ke hostel jam
2 malem. Ehh keluar beberapa opsi bus. Padahal sebenarnya tidak ada bus. Jadi,
kamu juga harus aware sama operational hours yang telah ditetapkan. Jangan cuma
ngandelin google maps. Kemudian, ternyata di Taiwan, setiap bus yang ada, pada
jam2 tertentu ada perubahan rute yang dilewati. Misalnya, seperti bus nomor 788
yang aku ambil. Dia hanya lewat BA-DOU-ZI sebelum jam 7.00 AW. Setelah itu, dia
tidak lewat. Jadi intinya kamu harus benar2 aware juga dengan bus route yang
ada.
Suasana Keelung Station, tempat di mana aku
turun bersama mbak2 orang Indonesia yang mencarikan Bus ke Badouzi
Okay,
finally, aku ditolong sama mbak2 yang dari Indonesia itu. Orang Indonesia
memang sangat menduniawi ya. Ada di mana – mana wkwkw. Okay, lain kali aku
harus lebih aware ya ahaha.
Ekspresi datar abis nyasar (Lokasi :
Badouzi)
Pulangnya,
kebetulan hari ini ada makan malam bersama yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Akhirnya, lagi – lagi aku nekat ikutan wkwkw. Padahal selesainya jam 9 PM. Ku
juga udah tanya beberapa panitia, katanya masih ada si bus jam segitu. Tapi bus
terakhir. Kata mereka, kalau aku nanti gak dapat bus, nanti bakal mereka
anterin, yang penting aku ikutan makan malam. Tapi yaa, aku gamau ngerepotin
panitia. Jadi, yaa aku memutuskan untuk pulang lebih awal pada malam itu.
Sekitar pukul 8 PM. Deg degan juga sih pulangnya takut salah ambil bus lagi.
Tapi untungnya di halte bus, aku bertemu dengan mas2 orang Pakistan dan mbak2 Taiwan.
Mereka couple kayaknya. Dan mas nya bisa Bahasa Inggris, mbaknya juga. Good
news nya mereka juga bakal take bus yang sama dengan saya. Alhamdulillah. Pas
saya naik busnya, tanpa disangka, tiba2 saya bertemu lagi dengan mbak2
Indonesia yang tadi pagi nolongin saya. Jadilah pada malam itu kami mengobrol bersama
😊
Keesokan
harinya, tentunya ku tak nyasar lagi, karena tinggal ikuti rute bus yang sudah
benar. Haha.
Bus Stop (788 bus yang saya naiki)
Suasana jalan saat pulang makan malam
sendirian nyari bus
Suasana di Bus saat pulang (8.30 PM)
Komentar
Posting Komentar